Jumat, 05 Januari 2007 00:46
Kandangan, BPost
Ratusan bibit kelapa sawit proyek penanaman Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS) tahun 2006 di Kecamatan Loksado dibiarkan telantar. Bibit dibiarkan di pinggir jalan perbatasan Kecamatan Padang Batung tanpa ditanam.
Pantauan BPost Selasa (2/1), sebagian bibit sawit ini sengaja diletakkan agak tersembunyi dari pandangan mata. Bibit yang belum ditanam lainnya terdapat di puluhan titik antara lain Malinau, Ni’ih, Panggungan, Halunuk.
Beberapa petani di Loksado saat ditemui mengakui banyak bibit yang belum ditanam. Walaupun biaya pengolahan tanah dan bantuan pupuk sudah diserahkan pihak Dishutbun. Namun, akibat lemahnya pengawasan, banyak bibit belum ditanam.
Beberapa petani mengaku lebih senang menerima pupuk untuk digunakan ke lahan kebun mereka dibanding untuk menanam kelapa sawit. Plt Kadishutbun HSS Udi Prasetyo, dikonfirmasi berjanji akan melakukan pengecekan kembali ke lapangan.
"Kita akan memberi tegoran, karena dalam waktu dekat proyek sawit seluas 1.000 hektare ini akan diresmikan lansung oleh bupati dan Dirjen PLH Dephut RI," katanya. Rencananya, peresmian dilakukan apabila semua bibit sudah tertanam. Proyek pengembangan sawit HSS seluas 1.000 hektare tahun anggaran 2006 didominasi daerah dataran tinggi yakni Padang Batung, Loksado dan Telaga Langsat.
Di Padang Batung bakal ditanam di areal seluas 474 hektare, Loksado 273 hektare dan Telaga Langsat 194 hektare. Daerah lain seperti Kandangan, 23 hektare, Angkinang 32 hektare, Sungai Raya 4 hektare dan di Simpur 5 hektare.
Total luas areal 1.005 hektare dengan rincian 450 hektare menggunakan dana pusat dan 550 hektare menggunakan dana sharing APBD II. Pola penanaman berbasis masyarakat, di mana pemkab menyerahkan bibit kepada kelompok tani untuk ditanam, termasuk biaya pengolahan tanah, pembuatan lobang dan bantuan pupuk. ary
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
No comments:
Post a Comment