BANJARMASIN - Dinas Perkebunan Kalsel pada tahun 2010 ini tetap melanjutkan program revitalisasi perkebunan untuk pengembangan kelapa sawit dan perkebuna karet.
"Kita berharap tahun 2010 mendapat jatah dari Departeman Pertanian (Deptan) untuk pengembangan kelapa sawit dan karet di Kalsel dalam rangka melanjutkan revitalisasi perkebunan di daerah ini," kata Kepala Dinas perkebunan Kalsel, Ir Haryono, Selasa, kemarin.
Seperti diketahui, untuk revitalisasi perkebunan, Kalsel mendapat jatah pengembangan kelapa sawit seluas 95 ribu hektar dan perkebunan karet seluas 17.500 hektar yang tersebar disejumlah kabupaten di daerah ini.
Menurut Haryono, sampai tahun 2009 dari jatah revitalisasi perkebunan kelapa sawit tersebut, baru terealisasi seluas 12.000 hektar, artinya peluang untuk pengembangan kelapa sawit di Kalsel masih terbuka luas.
Sedang untuk pengembangan perkebunan karet, kata Haryono, dari jatah yang ditetapkan seluas 17.500 hektar hingga tahun 2010 tersebut, ternyata baru sekitar 300 hektar yang terealisasi di daerah ini.
Melihat realisasi perkebunan melalui revitalisasi kelapa sawit dan karet tesebut, katanya, pihaknya berharap peningkatan pengembangan kelapa sawit dan karet di Kalsel untuk tahun 2010.
Ketika ditanya lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan karet, dia mengakui, pihaknya telah mencadangakan lahan untuk recana revitalisasi perkebunan tersebut.
Apabila, katanya, untuk pengembangan kepala sawit dan perkebunan karet tersebut bisa memanfaatkan lahan rawa pasang surut yang cukup luas di Kalsel.
Selain pengembangan kelapa sawit dan karet malalui revitalisasi perkebunan itu, lanjutnya, pihaknya juga mengupayakan pengembangan kelapa sawit dan karet melalui swadaya yang mendapat alokasi dana dari APBD Kalsel.
"Kita merencanakan tahun 2010 mengembangkan perkebunan kelapa sawit seluas 800 hektar di beberapa kabupaten, sedangkan perkembangan karet melalui swadaya seluas 2.800 hektar juga di beberapa Kabupaten," ujarnya.
(Sumber : Mata Banua edisi Rabu 6 Januari 2010)