Thursday, January 28, 2010

Tebu Gagal, Sawit Diharap


Gubernur Resmikan Pembangunan Pabrik Sawit Pelaihari

Pelaihari, KP - Kalimantan Selatan pernah punya perkebunan tebu sekaligus pabrik gula di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, namun kebanggaan memiliki perkebunan sekaligus pabrik tersebut tak berlangsung lama, karena hasil yang diharap tidak sesuai, akhirnya tanaman perkebunannya diganti menjadi kelapa sawit.

Memang tebu boleh gagal setelah pabriknya dilikuidasi pada 25 Oktober 2002 lalu, tetapi kegagalan itu tidak perlu diratapi berlarut-larut, kini Pemerintah Daerah dan masyarakat di sekitar perkebunan itu menaruh harapan baru dari kelapa sawit yang kini sudah tumbuh subur bagaikan hamparan permadani berwarna hijaubila dilihat dari udara.

Memang, setelah era pabrik gula, PT Perkebunan Nusantara XIII bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalsel, Pemkab Tanah Laut serta sejumlah investor mengembangkan kelapa sawit di areal eks perkebunan tebu.

Harapan masyarakat, maupun Pemerintah Daerah setelah menyulap perkebunan tebu di Kabupaten Tanah Laut ini menjadi perkebunan kelapa sawit mendatangkan hasil, memang mulai menunjukkan tanda-tanda keberhasilan, tidak hanya dari hamparan hijau tanaman sawit, tetapi dengan dilakukannya pemancangan tiang pertama pembangunan Pabrik Minyak Sawit (PMS) dengan kapasitas 30 ton perjam milik PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN XIII.

"Perkebunan kelapa sawit di Pelaihari ini sekitar satu tahun lagi sudah dapat dipetik hasilnya, dan pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit ini juga akan bisa selesai dalam waktu satu tahun," ujar Rudy Ariffin.

Dirut PTPN XIII (Persero), Kusumandaru pada kesempatan itu antara lain mengatakan bahwa penanaman komoditi sawit di bekas perkebunan tebu Pelaihari ini dimulai pada tahun 2004, setelah sebelumnya pabrik dan perkebunan dilikuidasi pada tahun 2002.

Pengembangan perkebunan kelapa sawit meliputi total lahan inti seluas 4.200 hektare dan kebun plasma milik masyarakat sekitar seluas 7.000 hektare yang ditunjang dengan pabrik minyak sawit atau pabrik CPO dengan kapasitas 30 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam yang secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 60 ton per jam. PMS Pelaihari ini nantinya tidak hanya menampung produksi sawit dari kebun inti, plasma dan perkebunan swasta disekitarnya.

Selain PMS yang dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp65 miliar dan dikerjakan PT Sinar Galuh Pratama, sebagian eks pabrik gula juga akan dimanfaatkan.

Peresmian pemancangan tiang pertama PMS Pelaihari ini juga dihadiri Dirjen Perkebunan, Ahmad Manggabarani, Ketua DPRD Kalsel, Nasib Alamsyah, Wakil Bupati Tanah Laut, Atmari, serta sejumlah pejabat lainnya.

Selain pemancangan tiang pabrik, pada hari itu juga dilakukan peresmian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Jenggel Jagung sebesar 60 Kva yang lokasinya di lingkungan perumahan karyawan PTPN XIII. Proyek ini merupakan kerjasama ITB Bandung dengan PTPN XIII (Persero), Kementrian Ristek serta Pemerintah Kabupaten Tanah Laut.

(Sumber : Kalimantan Post edisi Rabu, 11 November 2009)

No comments: