Radar Banjarmasin
Senin, 31 Juli 2006
Nizar: Tahun ini Dikembangkan 1.800 hektare
PELAIHARI,- Dari tahun ketahun, luas areal perkebunan kelapa sawit di wilayah Tanah Laut sepertinya akan terus bertambah. Tidak hanya oleh perkebunan besar swasta, tapi juga pengembangan kebun plasma dengan dukungan permodalan dari pemerintah.
Menurut Keterangan Kadis Perkebunan Ir H Ahmad Nizar MSi, pengembangan kebun plasma di bumi tuntung pandang, direncanakan seluas 1.800 hektare.
“Terdiri dari 1.500 hektare di lahan eks plasma tebu dan 300 hektare di luar eks plasma tebu,” terang Nizar ketika ditemui wartawan koran ini beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut ia merinci lokasi pengembangan kelapa sawit plasma (milik rakyat, Red) ditahun 2006 ini, yakni di Desa Tanjung, Tebing Siring dan Pulau Sari, masing-masing daerah eks plasma ini mendapat bantuan untuk penanaman kelapa sawit seluas 500 hektare. Kemudian di Desa Asri Mulya Kecamatan Jorong, seluas 300 hektare ditempatkan di sekitar perkebunan besar swasta.
“Pendanaannya, didukung dari APBN, APBD Kalsel dan Tala,” terangnya.
Sokongan dana dari APBN, didapat dari direktorat jenderal pengelolaan lahan dan air departemen pertanian, sebesar Rp1,646 miliar. Namun dana ini dibagi lagi untuk pembuatan jalan usaha tani, jembatan dan sumur bor.
“Kemudian dari APBD Tala sebesar Rp1,2 miliar untuk saprodi dan pemerintah provinsi membantu pengembangan 300 hektare,” tambahnya.
Lebih lanjut Nizar menjelaskan, untuk pengembangan kebun plasma di daerah Jorong dan Kintap, pihaknya menargetkan pada tahun-tahun mendatang, akan terealisasi 10.000 hektare.
Hal ini menurut Nizar sesuai dengan keinginan gubernur Kalsel, untuk membuat kawasan etalase di sepanjang jalan dari Jilatan hingga Sungai Danau. Artinya, disepanjang jalan itu, ditanami kelapa sawit dan komoditi perkebunan lainnya.
“Tahun pertama pengembangan akan didanai dari sharing APBN dan APBD,” terangnya.
Kemudian tahun kedua dan seterusnya, diharapkan perkebunan besar swasta lebih berperan, untuk membina masyarakat disekitarnya dan bekerjasama untuk membuat kebun plasma.
“Mengingat di kedua kecamatan ini cukup banyak PBS,” tambahnya.
Apalagi saat ini, menurut Nizar sudah ada perusahaan yang mulai membuka kebun plasma, yakni PT Pola Kahuripan Inti Sawit seluas 350 hektare. (dok)
No comments:
Post a Comment