Wednesday, October 11, 2006

Pabrik Sawit Dibangun Di Kalteng

Senin, 11 September 2006 00:59:41

Jakarta, BPost
PT Astra Argo Lestari Tbk (AALI) produsen produk kelapa sawit utama di Indonesia akan membangun pabrik tahun depan di Kalimantan Tengah dan Riau senilai 14 juta dolar AS. Pebrik tersebut masing-masing memiliki kapasitas 90 ton tandan buah segar (TBS) per jam.

"Satu pabrik diperkirakan membutuhkan biaya sekitar 7 juta dolar AS atau Rp65 miliar. Kami berharap dapat membangun tiga pabrik tahun ini, tetapi yang jelas baru dua pabrik yang dapat kami sebutkan," ujar Direktur Keuangan Astra Argo Lestari, Juliani Eliza Syaftari, Jumat (8/9) di Bogor.

Juliani mengatakan, pembangunan pabrik tersebut dimaksudkan untuk mendukung target produksi 2007 yang diperkirakan meningkat 10-15 persen dibanding 2006 yaitu sebanyak 965.000 ton.

Selain itu, tahun depan perseroan juga akan menambah lahan kelapa sawit baru mencapai 17.000 hektar untuk mencapai target penambahan lahan baru sebanyak 140.000 hektar. "Tahun ini, target kami adalah membuka lahan baru sekitar 10.000 hektar dan tahun depan kami perkirakan mencapai 17.000 hektar," ujar Julie.

Untuk mendukung penambahan lahan baru dan pembangunan pabrik tersebut maka tahun depan Astra Agro Lestari akan menganggarkan capital expenditure (capex) atau biaya modal sebesar Rp600 miliar. "Sekitar 80 persen dari capex tersebut akan dibiayai oleh dana internal dan sisanya dari pinjaman," katanya.

Incar Batu Bara

Sementara itu, Direktur Utama PT Astra International Michael --Group PT Astra Argo Lestari Tbk-- D Ruslim mengatakan, PT Astra berencana untuk masuk lagi ke bisnis pertambangan batu bara. Ekspansi ke pertambangan batu bara akan dilakukan melalui perseroan sendiri atau anak usaha Astra, PT United Tractors Tbk (UT).

"Tahun lalu kita sudah canangkan untuk kembali ke mining, dulu kita punya Berau Coal tapi karena restrukturisasi utang UT kita jual, kita akan masuk lagi ke mining," kata Michael D Ruslim, Sabtu (9/9).

Sementara Direktur Keuangan UT Gidion Hasan mengatakan, saat ini perseroan tengah mencari perusahaan pertambangan batu bara yang bisa diakuisisi. Tidak tertutup kemungkinan perseroan akan membuka tambang batu bara baru.

"Karena Astra mungkin kita mencari perusahaan tambang yang size-nya cukup besar atau kita ambil yang kecil-kecil tapi banyak," ujar Gidion.

Kriteria tambang batubara yang diincar Astra adalah tambang dengan kualitas batubara di atas 6 ribu kalori dan lokasi tambang yang tidak terlalu jauh dari pelabuhan.

Ketika ditanya minat Astra membeli KPC dan Arutmin yang saham minoritasnya akan dijual PT Bumi Resources, Gidion mengatakan pihaknya tidak begitu berminat. "Karena kurang jelas," ujarnya.

Saat ini UT bergerak di bidang kontraktor pertambangan dan peralatan pertambangan. Klien utama bisnis kontraktor pertambangan UT melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara yaitu KPC, Adaro, Indominco, PTBA dan Kideco.dtc/sw

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: