Thursday, May 03, 2007

Revitalisasi Perkebunan; Peluang Emas Daerah

Senin, 23 April 2007
Radar Banjarmasin


BANJARMASIN ,- Revitalisasi perkebunan yang digencarkan pemerintah seharusnya menjadi peluang emas bagi daerah untuk turut berkesempatan berusaha. Terutama untuk kabupaten di Kalsel yang mendapat porsi cukup besar penyaluran dana revitalisasi.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan Kalsel Ir Haryono belum lama tadi, secara nasional keperluan lahan guna mendukung program revitalisasi tersebut seluas 2 juta hektare. Rinciannya, lahan kelapa sawit 1,5 juta hektare, karet 300 ribu hektare dan kakao 200 ribu hektare. Nah, Kalsel memerlukan perkebunan sawit 80 ribu hektare dan 17.500 untuk karet.

“Peluang ini sangat bagus untuk peningkatan kesejahteraan petani dan tentunya mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kalsel,” jelas Haryono kepada wartawan.

Menurut data yang ada di Dinas Perkebunan Kalsel, untuk wilayah Kalsel ada beberapa kabupaten yang berpotensi mengembangkan program revitalisasi perkebunan tersebut. Diantaranya, Kabupaten Tanah Luat, Kotabaru, Tanah Bumbu dan Balangan yang lebih cocok untuk perkebunan kelapa sawit.

“Sedangkan di daerah Banua Anam, Tanah Laut dan Kotabaru dapat diperuntukan perkebunan karet. Tapi pada dasarnya, semua daerah sangat berpotensi untuk pengembangan kawasan perkebunan,” tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Kadin Kalsel H Endang Kusumayardi. Menanggapi besarnya kesempatan berusaha di bidang perkebunan, ia mengatakan, program revitalisasi tersebut merupakan sebuah kesempatan emas bagi pengusaha, khususnya anggota Kadin Kalsel. Termasuk para pengusaha yang ada di kabupaten di Kalsel yang potensial.

“Kami berharap Bupati di kabupaten di Kalsel juga turut aktif mempermudah kesempatan ini. Karena peluang ini sangat mampu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Apalagi dananya juga sudah tersedia dan merupakan program pemerintah,” ungkapnya.

Saat ini ada beberapa bank yang serius untuk mendanai program revitalisasi perkebunan tersebut. Diantaranya, PT Bank Mandiri Tbk. yang menyediakan kredit sebesar Rp11 Triliun. Juga PT Bank Rakyat Indonesia Tbl. yang menyediakan dana sebesar Rp12 triliun.

Dari jumlah dana yang disediakan kedua bank tersebut, 40 persennya diperuntukkan untuk program revitalisasi perkebunan di Kalimantan. “Kami salut dengan Bupati Kotabaru dan Bupati Balangan yang melakukan MoU untuk pengembangan sektor perkebunan. Ini bisa dicontoh oleh Bupati lain,” tandas Endang.(sya)

No comments: