Monday, March 24, 2008

Warga Protes Angkutan Sawit Astra

Rabu, 27-02-2008 | 00:35:10

Tonasenya Merusak Jalan

TANJUNG, BPOST - Belasan warga Desa Halong dan sekitarnya di Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong, Selasa (19/2), mendatangi kantor camat setempat. Warga memprotes angkutan kelapa sawit dari PT Astra Agro Lestari yang kerap melintasi jalanan desa.

Tonase truk pengangkut sawit yang di atas batas toleransi dinilai sebagai penyebab kerusakan jalan. Selain itu lalu lalang truk sawit yang tidak mempedulikan waktu petang dan malam mengganggu kenyamanan dan kekhusyukan beribadah warga.

Deni Renof, warga Halong mengatakan pertemuan sepekan lalu menuntut komitmen pihak perusahaan memperhatikan tonase angkutan sawit.

Sebelumnya, akhir tahun 2007, warga dan pihak perusahaan pernah membuat kesepakatan.

Di antaranya, perusahaan mengatur tonase angkutan sawitnya tidak melebihi 6 ton per unitnya.

Tapi belakangan, angkutan sawit perusahaan kembali melanggar kesepakatan. Setiap truk sawit yang melintasi desa diperkirakan memuat sampai 8 ton tandan buah sawit (TBS) segar.

Armada truk sawit juga seenaknya menggunakan jalanan dan jembatan desa. Seringkali warga memergoki truk sawit konvoi melintasi jembatan di desa setempat yang sudah tua, sehingga dikuatirkan runtuh.

"Jalan desa kita ini baru saja selesai diperbaiki. Tapi pasti akan cepat rusak lagi kalau angkutan sawit tidak memperhatikan tonasenya. Padahal, selama ini perbaikan jalan selalu menunggu dari pemerintah," imbuhnya, Selasa (26/2).

Pertemuan yang dihadiri Camat Haruai, Ariyanto, Kapolsek Haruai Iptu Sumardi dan Humas PT Astra Heri sepekan lalu kembali menghasilkan kesepakatan pembatasan tonase.

Ada tiga poin utama yang disepakati, yakni, PT Astra mengatur angkutan sawitnya tidak boleh melebihi 6,2 ton setiap unit, tidak berkonvoi saat melewati jembatan desa dan tidak beraktivitas saat memasuki waktu shalat magrib dan isya.

Warga juga berharap perusahaan berperan memelihara jalanan desa yang kerap dilintasi.

Bila jalanan mulai berlubang, perusahaan harus berupaya memperbaiki dengan menambal ulang, agar tetap nyaman di lalui.

Bila tidak, warga meminta pihak Astra menggunakan jalan milik PT Pertamina yang bukan jalan umum. Sebab operasional perkebunan sawit diperkirakan berlangsung lama. (nda)

No comments: