Selasa, 15 Agustus 2006 00:46:29
Kotabaru, BPost - Ratusan hektare (Ha) kebun kelapa sawit milik PT Bumi Raya Investindo (PT BRI) di Desa Tegal Rejo, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kabupaten Kotabaru, terbakar dalam beberapa pekan terakhir.
Perkebunan kelapa sawit yang ditanam beberapa tahun lalu dan mulai menghasilkan tandan buah segar(TBS) kini berubah menjadi hamparan sawit yang mengering dan gosong akibat terbakar.
"Waktu itu kebetulan saya lewat lokasi tersebut melihat sawit terbakar, dan kebakaran tidak hanya terjadi sekali tetapi beberapa kali," kata Camat Pulau Laut Selatan, Said Rijani SSos, kemarin.
Kebakaran perkebunan kelapa sawit di Lontar, bukan hanya terjadi pada tahun ini saja melainkan pernah terjadi sebelumnya, dan areal perkebunan yang mengering juga mencapai ratusan hektare. Meskipun masih dapat tumbuh kelapa sawit yang telah terbakar, namun pertumbuhannya akan lambat dan dapat mempengaruhi kualitas TBS.
Warga berharap, pihak perusahaan mengantisipasi terjadinya musibah kebakaran dengan melakukan pembersihan semak belukar dan rumput ilalang di sekitar pohon dan perkebunan seperti beberapa perkebunan kelapa sawit milik perusahaan lain di Kotabaru serta menyediakan armada pemadam.
Jika musibah tersebut tidak menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali, kerugian bukan hanya diderita oleh pihak perusahaan tetapi juga akan dirasakan oleh masyarakat setempat, khususnya petani peserta plasma.
Karena perkebunan kelapa sawit bukan murni milik perusahaan PT BRI, tetapi sebagiannya adalah kebun kelapa sawit milik warga Desa Sebanti, Lontar, Kampung Baru, Tanjung Playar, Tanjung Sungkai, khususnya yang menjadi anggota Kreidit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA).
Sementara itu, kebakaran bukan hanya terjadi di Tegal Rejo km 122, musibah yang sama juga menimpa masyarakat setempat kebun buah dan tanaman keras lainnya juga turut terbakar dan kebakaran masih akan mengancam daerah tersebut terlebih lingkungan di sekitar lokasi areal Hutan Tanaman Industri (HTI) terjadi aksi tebang potong di sepanjang jalan menuju Pulau Laut Selatan.
Masyarakat berharap, pihak perusahaan dapat menyediakan alat pemadam kebakaran serta pemerintah khususnya Dinas Kehutanan dan Kelautan Kotabaru dapat membantu permasalahan warga setempat. ant
No comments:
Post a Comment