Kamis, 21 Desember 2006
Palangkaraya, Kompas - Kalimantan Tengah diperkirakan memasok 1,1 juta ton minyak kelapa sawit ke luar provinsi itu tahun ini. Namun, semuanya masih dikonsumsi di dalam negeri. Kalimantan Tengah belum dapat mengekspor sawit karena tidak ada pelabuhan samudra yang dapat menampung tongkang bertonase puluhan ribu ton.
"Untuk mengirim lewat pelabuhan samudra di Belawan atau Dumai, kami kalah saing dalam hal biaya pengangkutan," kata Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Cabang Kalimantan Tengah (Kalteng) Teguh Patriawan di Palangkaraya, Rabu (20/12).
Saat ini ada 24 pabrik minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Kalteng dengan kapasitas olah 1.100 ton per jam. Tahun depan akan ada penambahan empat pabrik baru sehingga kapasitas olah berkisar 1.250 ton per jam.
Hingga November 2006, CPO yang keluar dari Kalteng tercatat 924.000 ton dan diprediksi hingga akhir tahun ini mencapai 1,1 juta ton. "Dengan produksi sebesar itu, kami memperkirakan Kalteng menempati peringkat keempat di Indonesia dalam produksi sawit setelah Riau, Sumatera Utara, dan Jambi," kata Teguh.
Luas kebun sawit di Kalteng sekitar 530.000 hektar, yang menyerap banyak tenaga kerja. "Kalkulasinya, satu hektar lahan membutuhkan tenaga kerja 0,2 orang. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja yang diserap di lahan seluas 500.000-an hektar itu mencapai ratusan ribu orang," kata Teguh lagi.
Kalkulasi 0,2 tenaga kerja per hektar tersebut hanya untuk tenaga kerja yang terkait langsung di kebun kelapa sawit.
Kebun kelapa sawit di Kalteng tersebar di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Barito Utara, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Barito Timur, dan Kota Palangkaraya. (CAS)
No comments:
Post a Comment