Selasa, 16 Januari 2007 01:45
Batulicin, BPost
Ketua Komisi II DPRD Tanah Bumbu (Tanbu) Burhansyah meminta daerah tidak terbuai dengan pertambangan batu bara. Pasalnya, pertambangan batu bara tidak bisa selamanya diandalkan, sehingga pemberdayaan di bidang perkebunan wajib ditingkatkan.
"Kita tidak bisa memprediksi saat ini, esok, bulan depan atau kapan cadangan batubara di Tanah Bumbu ini akan habis. Apabila habis apalagi yang bisa menjadi andalan daerah untuk mendongkrak PAD," kata Burhansyah, belum lama tadi.
Namun, kata dia, mengalihkan ketergantungan dengan batu bara ke perkebunan seperti kelapa sawit dan karet memang bukan hal mudah. Diakui Burhansyah perlu perencanaan matang dan terprogram.
"Kita memprogramkan ke depan, setiap tahun Tanbu bisa membuka 10 ribu hektare kebun sawit dan karet. Perhitungannya, lahan seluas itu tidak hanya menyerap lima ribu tenaga kerja setiap tahunnya namun para tenaga kerja ini juga akan memiliki sekitar dua hektare kebun per orang," kata Burhansyah.
Mewujudkan program tersebut, ujarnya, pasti ada ‘pil pahit’ yang harus dirasakan. Pasalnya, imbal balik pemberdayaan dari pertambangan menuju agrobisnis memerlukan modal yang tidak sedikit.
Akan ada pemangkasan anggaran belanja baik di DPRD, dinas, kantor dan instansi guna dialokasikan ke pengembangan agrobisnis. dhs
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
No comments:
Post a Comment