Wednesday, January 10, 2007

Pengadaan Bibit Karet-Sawit Molor

Jumat, 29 Desember 2006 02:34
Pelaihari, BPost
Kalangan petani di Kabupaten Tanah Laut mulai gelisah, menyusul lambannya pasokan bibit. Padahal, tutup anggaran tahun 2006 tinggal menghitung hari. Namun proyek pengadaan bibit perkebunan nyaris belum terlaksana.

Ketua Komisi II DPRD Tala yang membidangi masalah ekonomi, Hardadi, meminta pihak Dinas Perkebunan Tala segera mengatasi masalah ini. Jika tidak, petani akan merugi karena telah mempersiapkan lahan, tenaga, dan waktu.

Dari penelurusannya di lapangan, keterlambatan pasokan terkait mekanisme tender yang tidak proporsional. Pemenang lelang ternyata bukan penangkar bibit. Mereka menjualnya ke Kalteng.

Pengurus Asosiasi Penangkar Bibit Perkebunan Tala Syamsul Bahri dikonfirmasi, membenarkan pihaknya memasok bibit ke Kalteng karena harganya lebih tinggi.

Bagaimana jika pihak proyek mengorder? "Kalau berani pasang harga setara, silakan. Proyek dari Kalteng membeli Rp3.500 per batang ambil di tempat. Apa mungkin pihak proyek di sini berani. Saya dengar anggarannya cuma Rp3.500 belum dipotong pajak dan lainnya," tukas Syamsul.

Kadis Perkebunan Tala HA Rahman Said mengaku kurang mengetahui karena pengadaan bibit itu proyek provinsi. Pihaknya hanya sebatas menopang bantuan saprodi berupa pupuk.

Pihaknya juga memberi bantuan bibit karet dan kelapa untuk lahan penanaman sebanyak 1.500 hektare.roy

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: