Senin, 07 Mei 2007 02:09
JAKARTA, BPOST - Menurut perhitungan Departemen Pertanian (Deptan) program Revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit seluas dua juta hektare (ha) membutuhkan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 340 ribu selama 2007-2011.
Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Deptan, Ato Suprapto di Jakarta, akhir pekan tadi menyatakan, SDM yang dibutuhkan tersebut adalah untuk sektor budidaya, perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit.
"Untuk mendukung program pengembangan agribisnis kelapa sawit diperlukan SDM yang terampil, profesional, dan berwawasan global," katanya.
SDM yang diperlukan guna mendukung revitalisasi perkebunan kelapa sawit tersebut tidak hanya dari lulusan sekolah dasar (SD) namun juga setingkat Diploma maupun Sarjana (S1), katanya.
Untuk budidaya kelapa sawit dan pabrik minyak kelapa sawit diambilkan dari lulusan SLTA, DIII, DIV dan sarjana. Ato merinci, setiap 5.000 ha yang merupakan satu unit perkebunan memerlukan 60 orang tenaga kerja yang terdiri atas sarjana untuk berbagai posisi dari administratur, asisten kepala hingga afdeling. Kemudian tujuh mandor besar denga tingkat pendidikan minimal DIII, 35 mandor bidang (SLTA) dan tujuh orang krani (SLTA).
Untuk pabrik kelapa sawit membutuhkan 45 orang tenaga kerja dengan rincian lima sarjana, lima orang mandor (DIII) dan 35 operator (SLTA).
Menurut Ato, hingga 2006 ketersediaan SDM pertanian untuk subsektor pangan, perkebunan dan hortikultura sebanyak 37,16 juta orang atau melebihi kebutuhan. "Namun SDM yang tersedia belum sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan," katanya.
Selain itu tenaga kerja yang tersedia masih didominasi lulusan SD dan SLTP (66,19 persen), sedangkan lulusan pendidikan pertanian pada umumnya belum siap kerja.
Menurut data BPS 2006, ketersediaan SDM subsektor pangan, perkebunan, hortikultura untuk lulusan SD sebanyak 18,47 juta orang, SLTP 6,13 juta orang, SLTA 2,06 juta orang sementara dari perguruan tinggi hanya 78. 052 orang. ant
No comments:
Post a Comment