Selasa, 08 Mei 2007 02:26
JAKARTA, BPOST - Kinerja perbankan syariah semakin mantap saja. Tahun depan perbankan syariah milik Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC) akan menggarap produk investasi untuk minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) dan minyak bumi
"Rencananya sekitar November-Desember. Saat ini masih dalam proses riset pasar dan belum mengajukan izin ke Bank Indonesia (BI)," kata Wakil Presiden Senior Kepala Divisi Amanah Syariah HSBC Mahmoud Abushamma di Jakarta, Senin.
Abushamma mengatakan, produk investasi tersebut akan ditujukan kepada masyarakat kelas menengah atas yang saat ini belum tergarap optimal oleh perbankan syariah. "Kami tahu ini pasar yang sangat tersegmentasi (segmented), dan ini jarang disentuh oleh perbankan syariah," katanya.
Ia menilai produk tersebut berorientasi pada keinginan para pelanggan. "Apa yang diinginkan oleh pelanggan kita, kita mendengarkan mereka," katanya.
Menurut dia, produk tersebut akan berkompetisi dengan perbankan konvensional sehingga pihaknya berusaha menciptakan produk komplementer. "Dan itu yang kita tawarkan pada pasar," katanya.
Ia mengatakan bahwa saat ini HSBC telah melakukan investasi CPO di Malaysia dan minyak bumi di Dubai (Uni Emirat Arab). Dan pihaknya terus melakukan investasi di berbagai negara.
Saat ini Indonesia mengembangkan 1,5 juta hektare (ha) perkebunan kelapa sawit sampai 2010 untuk meningkatkan produksi yang ditargetkan mencapai 18 juta ton tiga tahun mendatang.
Ketua Komisi Minyak Sawit Indonesia (KMSI) Rosediana Suharto di Jakarta, mengatakan mulai 2007 akan terjadi ekspansi perkebunan sawit sebesar 1,5 juta ha secara bertahap sampai 2010, yang terdiri dari 1,375 juta ha untuk kebun baru dan 125 ribu hektar untuk penanaman kembali (replanting).
Ia mengatakan, perkebunan sawit baru tersebut akan dikembangkan di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sumatera.
Ia memperkirakan dengan adanya kebun baru tersebut maka akan terjadi peningkatan produksi CPO mencapai 200 ribu ton per tahun.
Pada 2020 jumlah produksi CPO diperkirakan akan mencapai 30 juta ton dengan luas lahan sawit sebesar 10,7 juta ha dan pada 2030 produksi CPO meningkat menjadi 50 juta ton dengan luas lahan yang juga diproyeksikan sudah naik menjadi 17,4 juta hektare. ant
No comments:
Post a Comment