Wednesday, August 29, 2007

LH Tolak Turun Bersama Tim Kanal PT KJW Jauh dari Sungai Tabanio

Monday, 06 August 2007 23:35

PELAIHARI, BPOST- Anggota DPRD Tala bersama Tim, Senin (6/8), akhirnya turun ke lapangan meninjau kanal (saluran air) milik PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) di Desa Ranggang Dalam Kecamatan Takisung yang ditengarai mengganggu aliran air alami di Sungai Tabanio.

Sayang kegiatan lapangan itu tak diikuti oleh pihak Kantor Lingkungan Hidup (LH). Padahal sebagai institusi teknis yang membidangi lingkungan, andil mereka sangat dinantikan.

Apalagi, sebelumnya Kantor LH telah melayangkan surat ke KJW yang intinya meminya supaya aktivitas operasional perusahaan dihentikan untuk sementara dan menghentikan penggunaan air Sungai Tabanio hingga adanya kejelasan kelayakan lingkungan.

Seperti diwartakan, Kantor LH Tala menilai sistem tata air yang dibangun KJW menyalahi ketentuan teknis, jaraknya sangat dekat dengan Sungai Tabanio. Kanal KJW juga dinilai berpotensi mengganggu tata air alami karena adanya pintu-pintu air yang berfungsi sebagai pengontrol debit air di Sungai Tabanio.

Ketidakhadiran pihak Kantor LH itu sendiri disesalkan anggota DPRD Tala. "Apa pun alasannya, semestinya Kantor LH turun bersama tim. Ini penting supaya masalahnya menjadi clear, supaya bisa melakukan evaluasi bersama," kata H Aus Al Ansyari dan Imam Kanapi, anggota DPRD Tala, di sela peninjauan lapangan.

Tim yang turun bersama anggota dewan, di antaranya melibatkan unsur dinas perkebunan, Camat Takisung, dan pihak KJW.

Pantauan di lapangan, saluran KJW yang berhubungan dengan Sungai Tabanio ternyata cukup jauh, sekitar 300 meter. Terdapat pintu air permanen di bagian ujung.

"Pintu air ini menutup dan membuka secara otomatis. Seperti sekarang menutup, karena air sedang pasang. Jadi, kami sama sekali tidak menggunakan air alami," jelas Departement Legal PT KJW RKE Gunawan Wibisono SH.

Setelah meninjau tata air KJW, Tim menilai tata air alami (Sungai Tabanio) tidak terganggu dengan kanal-kanal KJW. "Sungai Tabanio ini berada di hilir, posisinya lebih rendah. Tidak mungkin airnya mengalir ke topografi yang lebih tinggi ," tukas Kabid Usahatani Disbun Ariffin.

Kepala Kantor LH Ir Zulikifli Chalid kepada BPost, Jumat pekan tadi, mengatakan pihaknya tidak perlu lagi turun ke lapangan. "Untuk apa lagi? Kami sudah ke lapangan, kami sudah tahu permasalahannya. Yang pasti KJW aktivitas KJW belum didukung Amdal." roy

No comments: