Jumat, 24 Agustus 2007
RANTAU,- Di tahun 2007 ini, ada sebanyak 8 perusahaan sawit yang akan berinvestasi di Bumi Ruhuy Rahayu. Adapun total investasi dana yang bakal masuk ke Tapin mencapai angka Rp1,888 miliar.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal, Tenaga Kerja, dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin Drs H Syamsul Huda MAP. “Hingga bulan Agustus 2007 ini, sudah tercatat 9 perusahaan sawit yang akan berinvestasi di Tapin. Lahan yang akan digarap luasnya mencapai 87,183 hektare yang tersebar di 6 kecamatan di Tapin,” ujar Syamsul.
Dipaparkan Syamsul, kesembilan perusahaan tersebut adalah PT Hasnur Coal Terminal milik H Sulaiman HS yang sudah mengantongi izin lokasi sejak tahun 1998 di atas lahan seluas 82 ribu di Desa Pulau Pinang Utara, Binuang dengan jumlah investasi mencapai Rp188 miliar.
Yang kedua adalah PT Kharisma Alam Persada (PT KAP), dipimpin oleh Pandu Setia Sukmajaya dan mengantongi izin lokasi sejak 29 Juni 2006 lalu. Luasan lahannya mencapai 6 ribu hektare tersebar di Kecamatan Candi Laras Utara, dan Candi Laras Selatan, dengan nilai investasi mencapai Rp115 miliar.
Yang kedua, izin lokasi PT KAP ini ada yang bertanggal 16 Oktober 2006 seluas 5.033 hektare di Kecamatan Candi Laras Selatan dengan jumlah investasi sebesar Rp95miliar.
Selanjutnya, kata Syamsul adalah PT Kharisma Inti Usaha (PT KIU) dipimpin oleh Bapak Luman Andy izin lokasinya sama dengan PT KAP dengan luas lahan mencapai 17 ribu hektare, dan tersebar di Candi Laras Utara, Kecamatan Tapin Tengah, dan Binuang. Nilai investasi PT KIU ini mencapai Rp319 miliar.
Sedangkan PT Platindo Agro Subur dipimpin Freddrick Fandi Susanto, diberikan izin lokasi tanggal 29Juni 2006 dengan luasan lahan mencapai 15 ribu hektare di 9 desa di kecamatan Candi Laras Utara, dengan nilai investasi sebesar Rp345miliar.
Yang kelima, tambah Syamsul, adalah PT Tri Buana Mas, memiliki lahan seluas 20 ribu hektare dengan izin lokasi tanggal 13 Desember 2006 berada di 5 desa di Kecamatan Candi Laras Utara. Nilai investasi perusahaan yang dipimpin oleh Bapak Ir H Ahmadi Noor Supit MBA menelan dana sebesar Rp460 miliar.
“Berikutnya adalah PT Agrin Nusantara yang dipimpin oleh Bapak Verdu Surjo, memiliki izin lokasi bertanggal 21 Maret 2007 dengan luasan lahan mencapai 7.250 hektare. Desanya mencakup 11 desa di Kecamatan Candi Laras Selatan, Tapin Tengah, Bakarangan, dan Kecamatan Lokpaikat, dengan nilai investasi mencapai 179 miliar,” beber Syamsul.
Selanjutnya, kata Syamsul adalah PT Putra Bangun Bersama yang dipimpin oleh Hendrik Japutra dengan luas lahan mencapai 5 ribu hektare, yang diberikan izin lokasi tanggal 21 Maret 2007 tadi. Ada 2 desa di Candi Laras Utara, dan Desa Pandahan di Kecamatan Tapin Tengah, nilai investasinya mencapai Rp115 miliar.
Dan terakhir adalah PT Hasnur Jaya Utama masih milik Sulaiman HB di Desa Pulau Pinang Utara Kecamatan Binuang seluas 3.700 hektare dengan izin lokasi tanggal 30 Mei 2007, tanpa menyebutkan berapa besar nilai investasi, kata Syamsul mengakhiri paparnya. (nti)
No comments:
Post a Comment