Tuesday, September 11, 2007

Plasma Sawit Jadi Tambang Besi Disbun Angkat Tangan

Tuesday, 28 August 2007 22:41

PELAIHARI, BPOST-Dinas Perkebunan Tanah Laut angkat tangan atas gagalnya pembangunan kebun plasma kelapa sawit di Desa Asri Mulya Kecamatan Jorong. Pasalnya itu merupakan program murni yang dikembangkan PT Kintap Jaya Wattindo (KJW).

"Itu program plasmanya KJW. Kami tak terlibat di dalamnya. Jadi, kami juga tak dapat berbuat banyak ketika warga mengalihkan lahan plasmanya ke penambang bijih besi," tukas Kadisbun Tala Ir HA Rachman Said MP, Senin (27/8).

Meski begitu, lanjut pejabat teras di Bumi Tuntung Pandang ini, pihaknya juga sudah berusaha memberi saran kepada warga untuk melanjutkan program plasma sawit. Beberapa warga akhirnya urung melepas lahannya, tetapi sebagian besar tetap melepasnya ke penambang bijih besi.

Program pembangunan kebun plasma kelapa sawit yang dirintis PT KJW atas usulan warga setempat gagal ketika baru berjalan beberapa bulan. Sebagian besar warga ramai-ramai mengalihkan lahannya ke penambang bijih besi. Dari 300 hektare lahan plasma, hanya tersisa 50an hektare yang tidak dilepaskan ke penambang.

Rachman mengatakan program plasma KJW itu memang telah ditopang oleh perbankan dan anggaran pemerintah daerah. "Kita memang ada alokasi anggaran untuk pengembangan plasma sawit, tapi yang di KJW itu bukan program kita. Itu program revitalisasi yang ditopang anggaran provinsi."

Keberhasilan pengembangan kebun plasma, jelas Rachman, antara lain bertumpu pada niat petani sebagai pemilik lahan. Pihak perusahaan hanya sebatas memasilitasi pengelolaan tanaman dan pemasaran hasil.

Pengembangan program plasma juga didasarkan atas keinginan atau permohonan petani kepada perusahaan. "Jika kemudian petani mengalihkan lahan plasmanya untuk kepentingan lain, ya itu hak mereka. Kita atau pihak perusahaan tidak bisa memaksa, paling-paling hanya sebatas memberi saran supaya tetap melanjutkan program plasma demi masa depan keluarga," tukas Rachman.

Namun diakuinya sebagian petani ada yang lebih tertarik menikmati hasil yang instan. Sementara hasil kebun kelapa sawit baru bisa dinikmati tahun ke empat. Meski lama, tapi hasil kebun sawit bisa dinikmati jangka panjang hingga puluhan tahun.

Rachman memaparkan harga kelapa sawit per kilogram Rp 1.200-Rp 1.400. Jika tanaman sawit dikelola secara baik bisa menghasilkan hingga 20 ton. roy

No comments: