Saturday, September 13, 2008

Sekitar 16 Ribu Penduduk Berharap Jadi Peserta Plasma Sawit

Sabtu, 13 September 2008 12:35 redaksi

KOTABARU - Sekitar 16 ribu penduduk pada 13 Desa di Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru mendambakan bisa menjadi peserta dan petani plasma perkebunan besar swasta (PBS) kelapa sawit.

"Sudah lama warga kami mendaftarkan diri untuk bisa menjadi peserta dan petani plasma PBS kelapa sawit seperti halnya warga di daerah lain," kata Camat Pamukan Utara, Johansyah, Jum`at.

Padahal ke-13 desa di wilayah Pamukan Utara seluruhnya dikelilingi areal perkebunan kelapa sawit milik perusahaan PBS PT Minamas Group.

Pemerintah Kecamatan Pamuka Utara berharap keinginan warga dapat direspon pihak perusahaan PBS dan instansi terkait.

Calon peserta petani plasma tercatat di Desa Binturung sebanyak 3.204 jiwa, Desa Lintang Jaya sebanyak 894 jiw, Desa Wonorejo 632 jiwa, Desa Mulyo Harjo sebanyak 828 jiwa, Desa Pamukan Indah sebanyak 405 jiwa, Desa Sekayu Baru 989 jiwa, dan Desa Betung 1.238 jiwa.

Selain itu Desa Balai Mea sebanyak 867 jiwa, Desa Bepara sebanyak 2.635 jiwa, Desa Bakau sebanyak 2.025 jiwa, Desa Kalian 604 jiwa, Desa Harapan Baru sebanyak 1.602 jiwa dan Desa Tamiang sebanyak 317 jiwa.

Menurut Johansyah, sudah tidak terhitung lagi usahanya melakukan pendekatan dengan pihak PT Minamas agar keinginan sekitar 16 ribu warga masyarakat Pamukan Utara terealisasi, namun belum menunjukan tanda-tanda untuk disetujui.

Karena pihak perusahaan berdalih untuk membuka perkebunan plasma diperlukan lahan minimal 500 hektare (ha) dalam satu hamparan, sedangkan lahan yangt tersedia di setiap desa di wilayah kami, jumlah diperkirakan kurang dari 500 ha. Karena sisanya adalah sudah berupa tanaman perkebunan kelapa sawit milik perusahaan PT Minamas.

Bahkan desa Binturung yang telah dijanjikan perusahaan akan mendapatkan jatah plasma sekitar 350 ha, sejak tiga tahun lalu itupun hingga saat ini belum terealisasi.

Pihak Kecamatan Pamukan Utara mengaku kesulitan melakukan pendekatan kepada perusahaan PT Minamas, agar keinginan masyatakatnya untuk memiliki perkebunan plasma kelapa sawit dikabulkan.

Menurutnya, keinginan masyarakat Pamukan Utara untuk memiliki plasma perkebunan kelapa sawit cukup beralasan karena sejak berdirinya perusahaan perkebunan kelapa sawit di wilayah itu, masyarakat hanya jadi penonton dan karyawan biasa.

Mereka hanya mendapatkan upah sesuai dengan pekerjaanya, bukan sebagai pemilik plasma yang mendapatkan penghasilan dari hasil panenannya kelapa sawit.

"Bagaimana mereka bisa maju dan lebih sejahtera, jika mereka tidak memiliki kebun sendiri, karena gaji yang diterima setiap bulan pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari. Berbeda jika mereka memiliki plasma mereka akan mendapatkan penghasilan dari hasil panen dan mendapatkan gaji sebagai karyawan perkebunan," ucapnya.ant/elo

No comments: