Tuesday, December 30, 2008

2.000 Buruh Sawit Kalsel Terancam PHK

Jumat, 19 Desember 2008 | 16:57 WIB

BANJARMASIN, JUMAT - Krisis keuangan global yang terjadi saat ini, membuat lima perusahaan perkebunan di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu (Tanbu) akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalsel, Kurdiansyah, di Banjarmasin, Jumat, mengungkapkan, dari data yang telah dikumpulkan, lima perusahaan perkebunan di dua kabupaten tersebut, terpaksa tidak mampu melakukan perpanjangan kontrak kerja dengan sebagian besar karyawannya.
Kondisi tersebut terjadi karena perusahaan harus mengurangi produksinya, mengingat permintaan pasar dunia terhadap Crude Palm Oil (CPO) yang turun drastis dalam beberapa bulan terakhir.
"Saat ini, beberapa perusahaan perkebunan sawit terpaksa mengurangi produksi, karena permintaan dunia turun drastis, sehingga perusahaan terpaksa tidak lagi mempekerjakan karyawannya," tambahnya.
Namun demikian, tambahnya, untuk karyawan tetap, sebagian besar masih dipertahankan, sambil menunggu perubahan keadaan, siapa tahu pada 2009, perekonomian dunia membaik, dan permintaan CPO kembali tinggi.
"Pemutusan hubungan kerja lima perusahaan perkebunan sawit yang diperkirakan mencapai 2.000 orang tersebut, saat ini masih terbatas pada karyawan lepas," katanya.
Kurdiansyah optimis, pada 2009, perekonomian akan kembali membaik, sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam jumlah yang lebih besar diharapkan tidak akan terjadi.
Apalagi, tambahnya, pemerintah kini telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kondisi krisis di antaranya dengan segera membangun perusahaan CPO untuk industri lainnya, seperti biodisel.
Selain perusahaan perkebunan sawit, tambahnya, sektor perkayuan juga kembali melakukan PHK, karena juga terkena imbas krisis keuangan global.
Kondisi tersebut berbeda dengan sektor batu bara yang masih lumayan bertahan. Kendati permintaan batu bara dari Kalsel mengalami sedikit penurunan, tetapi belum membuat perusahaan batu bara yang ada di Kalsel tutup.
"Untuk perusahaan batu bara masih lumayan bertahan, belum ada yang melakukan PHK besar-besaran, hal ini karena permintaan batu bara untuk memenuhi kebutuhan PLTU relatif stabil," tambahnya.

No comments: