Tuesday, December 16, 2008

Harga TBS Kelapa Sawit Kembali Anjlok

Kamis, 11 Desember 2008 12:33 redaksi

BANJARMASIN - Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Selatan, Ir Haryono, mengakui, akibat krisis keuangan global yang melanda dunia termasuk Indonesia, berdampak pada anjloknya harga tendan buah segar (TBS) kepala sawit di Kalsel.

"Harga TBS kelapa sawit di Kalsel bulan November kembali anjlok pada titik terendah yakni hanya seharga Rp686 untuk kelapa sawit yang berusia di atas 10 tahun, sedangkan yang berusia di bawah 10 tahun hanya Rp620/kg," ujarnya di Banjarmasin, kemarin.

Pengakuan Kepala Dinas Perkebunan Kalsel itu disampaikan sebelum mengikuti sosialisasi kebijakan pemerintah terhadap dampak krisis keuangan global yang melanda dunia dan Indonesia di Graha Abdi Persada Kantor Gubernur di Banjarmasin.

Menurut Haryono, bila dibandingkan dengan bulan Oktober 2008 lalu dimana harga TBS mencapai Rp1.013/kg, maka harga TBS kelapa sawit di Kalsel November ini mengalami penurunan yang sangat tajam dan sangat dialami petani.

Namun demikian, kata Haryono, melihat kondisi harga crude palm oil (CPO) di pasar dunia yang bergerak naik akhir-akhir ini, diharapkan bulan Desember 2008 ini harga TBS kelapa sawit mengalami kenaikan.

"Kini harga CPO di pasar dunia beberapa hari terakhir ini mendekati 500 Dollar AS, atau naik dari bulan November 2008 yang hanya sekitar 430 Dollar AS," ujarnya.

Dia menjelaskan, meskipun kemungkinan harga CPO di pasar dunia bergerak naik mendekati 500 Dollar AS, namun diperkirakan harga TBS kelapa sawit di Kalsel masih kurang dari Rp1.000/kg.

Harga TBS kelapa sawit di Kalsel tersebut, katanya, merupakan harga tertinggi, bila dibandingkan dengan harga TBS yang ada di daerah Sumatera.

Ketika ditanya produksi CPO di Kalsel, dia menyebutkan, dari sejumlah perkebunan kelapa sawit keseluruhan sebanyak 254 ribu hektar dan sudah yang berproduksi sampai saat ini, setahun produksi CPO Kalsel mencapai 400 ribu ton.

Produksi CPO tersebut, jelasnya, berasal dari 14 buah perusahaan CPO yang sudah dibangun dan dalam waktu dekat ini masih ada dua perusahaan yang membangun pabrik CPO yakni satu di Kabupaten Tanah Laut dan Kotabaru. ani/mb05

No comments: